Sepulang
doa malam hari ini, hatiku dipenuhi sukacita yang meluap. Bukan karena pembicaranya
yang bagus atau karena bertemu teman dan saudara seiman. Bukan karena itu saja. Ada satu
hal yang lebih hebat dari semua itu. Seorang teman yang kuajak, terbebas dari
kepahitan masa lalu dan akhirnya melepaskan pengampunan untuk kedua orang
tuanya.
Masih
terlukis jelas kejadian beberapa menit lalu di Main Hall…….
Ketika
Ko Philip memanggil semua yang membutuhkan pemulihan untuk maju, namun temanku
hanya berdiam di tempatnya dengan kepala menunduk ke bawah dan tangan bertelut
berdoa. Mengingat kisah masa lalunya yang pernah dia ceritakan padaku, tentang hubungannya yang tidak baik dengan orang tuanya, kurasa
inilah saatnya dia untuk dipulihkan. Ya, aku yakin ini waktunya.
Tapiiii…..
Ternyata dia tidak maju……
Sejenak
aku berpikir apakah akan membiarkan saja atau akan mengajaknya maju… Hmm……. Saat
itu tiba-tiba terlintas pilihan ketiga, dan itulah yang akhirnya kulakukan. Aku
melingkarkan tangan kiriku di bahunya. Detik itu juga aku merasakan emosi yang
sedang bergejolak di jiwanya, juga tetes air mata yang mulai turun di pipinya.
Semakin lama semakin deras tangisannya, sehingga kuberanikan diri untuk
memeluknya dengan erat. Cukup lama waktu berjalan sampai suatu titik tangisan
itu tak tertahan lagi dan keluarlah kata-kata dari mulut temanku itu.
“Aku
mengampuuunniii mamaaaaaaa………”
“Aku
mengampuniii papaaaaaa……….paa..pa...." huhuhuuu....
Cukup lama tangisan itu berlangsung. Aku tidak melakukan apa-apa selain tetap memeluknya, hatiku ikut hancur, air mataku ikut bercucuran, dan pikiranku
hanya dipenuhi tentang suatu hal. Bapa, aku bersyukur bisa mengalami saat-saat ini. Bisa berada di dekat orang yang sedang Kau jamah, karena aku pun menjadi
ikut terjamah sekali lagi. Dan aku bersyukur masih menjadi bagian dari alatMu.
Malam
ini ketika aku mulai duduk di atas kasur biruku, bersiap untuk berdoa dan
mengucap syukur untuk hari ini, terbersit suatu pemikiran.
“Mungkin
untuk alasan inilah aku masih single (lajang) sampai saat ini. Karena aku masih
single, aku masih ngekos dan jadi akrab dengan temanku itu. Karena aku masih
single, aku masih punya banyak waktu bersamanya dan menjadi tempat curhatnya.
Sehingga ada hari ini……”
Lebih
lanjut Bapa membawaku kepada pengertian bahwa saat ini Bapa sedang
mempersiapkan seorang pria yang terbaik, yang sepadan denganku, yang sudah Ia
tetapkan dari semula.
Iya…… Bapa sedang menempa dia
dalam karakternya bukan menjadi seorang yang sempurna tetapi seorang pria yang
mau mengambil tanggung jawab dan menghidupi tujuan hidupnya,
pria yang mencintai Tuhan
melebihi cintanya padaku,
pria yang akan menjagaku dari
hawa nafsunya sendiri,
pria yang tetap mengasihiku walau
di tengah konflik dan masa yang berat,
pria yang meletakkan Kristus
sebagai Kepala dalam kehidupannya dan mencari kehendak Tuhan sebelum memutuskan
suatu perkara.
Sampai
waktunya nanti dia akan memintaku langsung dari Bapa untuk menjadi penolong
keduanya setelah Bapa, dan mengajakku berjalan bersama untuk menggenapi
panggilan muliaNya.
Di waktu
yang sama, Bapa pun sedang menempa hidupku untuk menjadi seorang wanita yang
berfungsi melalui kepekaannya, dan kuat karena mengandalkanNya saat ini,
wanita yang mengasihi Tuhan
lebih daripada apapun,
wanita yang tahu bagaimana
mengatur dirinya sendiri sebelum ia mengatur rumah tangganya,
wanita yang dapat menjaga
kesucian dan kekudusannya,
wanita yang perkataannya
membangun, tepat waktu dan manis didengar,
wanita yang tunduk dan taat pada
otoritasNya,
wanita yang cantik karena
memiliki hati yang lemah lembut dan bersedia diajar.
Lalu
satu pertanyaan terakhirku kepada Bapa :
"Bapa, lalu kapan Kau akan
mempertemukan aku dengannya?“
Bapa tersenyum lembut sambil
berkata, ”setelah kau mengalamiKu secara utuh dan mengerjakan semaksimal
mungkin bagianmu untuk berdampak di masa lajang. Saat itulah Aku akan membawamu
masuk ke dalam level kehidupan selanjutnya untuk mengalamiKu dan berdampak
lebih luas lagi bersama dengan pasanganmu“
Iya,benar
!!!
Pasangan hidup adalah sebuah berkat !! Bukan kutuk !!
Bukan
karena aku masih lajang, maka aku dipakaiNya. Tetapi karena masih di masa
lajang, Tuhan mencari cara untuk memaksimalkan pemakaianNya atasku, yaitu bagi
orang-orang sekitar yang saat ini di dekatku.
Suatu
saat nanti, ketika aku sudah tidak lajang lagi, Tuhan akan terus mencari cara
memakai aku dan dia dengan lebih dahsyat lagi.
Jadi……..
Saat ini
aku percaya Bapa sedang bekerja, tangan-Nya terus merenda suatu karya yang
mulia, sebuah cerita cinta yang dimulai dari hati yang murni dan mengasihi Dia,
yang ditulis oleh Sutradara yang terhebat.
Yah, aku
tidak takut mengakuinya, bahwa putrimu ini masih tetap percaya dan menanti
waktunya tiba.
Aku
masih percaya bahwa kisah yang special sedang Kau siapkan.
Segenap perasaanku kuserahkan kepadaMu, supaya Kau mendaur
ulang kembali menjadi kasih yang tidak egois dan tetap murni sampai hatiku
berhenti pada pria yang tepat, yang Kau tetapkan dari semula.
Percayalah teman....
Allahku
akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam
Kristus Yesus (Filipi 4:19) .... Bahkan ketika engkau MEMERLUKAN Pasangan Hidup .... Allah akan menyediakannya bagimu,
yang terbaik dan terindah. (Tuhan Yesus Memberkati)
-Maret 2013-
---------------------------------------------------------------------------------------------
Sebenernya tulisan ini udah cukup lama tersimpan di laptop, tapi baru hari ini cukup kuat feel yang muncul untuk memberi sentuhan terakhir... and finally ku post di blog... Enjoy it ^o^ and hopefully u'll be blessed..