Saturday, August 31, 2013

"I have a dream"

[28 Agustus 1963]
Seseorang telah menorehkan setitik harapan di hati jutaan orang pada hari itu.
Dialah Martin Luther King Jr (1929-1968). Siapa sangka ketika impian yang sebelumnya tersimpan rapat dihatinya dapat membangkitkan semangat mereka yang hadir di Monumen Lincoln, National Mall, Wahington DC.

King menyampaikan pidatonya hari itu yang berjudul "I have a dream" dengan menggebu-gebu. Ia mengajak rakyat Amerika untuk bersama-sama menginjak keluar rasisme dan diskriminasi serta menciptakan negara yang memberikan kesetaraan bagi semua penduduk.
Inilah cuplikan teks pidatonya yang dikutip dari American History. http://www.let.rug.nl/usa/documents/1951-/martin-luther-kings-i-have-a-dream-speech-august-28-1963.php
I say to you today, my friends, so even though we face the difficulties of today and tomorrow, I still have a dream.
It is a dream deeply rooted in the American dream. 
I have a dream that one day this nation will rise up and live out the true meaning of its creed: "We hold these truths to be self-evident; that all men are created equal." 
I have a dream that one day on the red hills of Georgia the sons of former slaves and the sons of former slave owners will be able to sit down together at the table of brotherhood
I have a dream that my four little children will one day live in a nation where they will not be judged by the color of their skin but by the content of their character.
I have a dream today. 
This is our hope.
This is the faith.
With this faith we will be able to work together, to pray together, to struggle together, to go to jail together, to stand up for freedom together, knowing that we will be free one day.
[28 Agustus 2013]
Di monumen yang sama, berkumpul banyak orang terkemuka beserta jutaan rakyat Amerika memperingati hari bersejarah tersebut. Beberapa diantaranya adalah hasil taburan King 50 tahun lalu.

Oprah Winfrey, mewakili artis kulit hitam, berkata, "Saat itu aku berusia 9 tahun dan menonton lewat televisi di rumah, seorang pemuda mampu memaksa seluruh rakyat untuk bangun dan menyuarakan perubahan. King memacu semangatku untuk memperjuangkan hak yang sepatutnya kumiliki."


Dua mantan presiden, Bill Clinton dan Jimmy Carter mengaku bahwa pidato itu tidak hanya mengubah nasib warga kulit hitam, namun juga hidup banyak orang, termasuk dirinya sebagai remaja 17 tahun.


Aku berhenti membaca tulisan yang ada di artikel itu, menarik nafas sebentar, tertegun karena kisah si pencetak sejarah itu berdampak sampai sekarang. Meski beliau telah tiada, namun hasil perjuangannya dirasakan sampai sekarang.

Tiba-tiba terlintas impian di dalam hati, dan kuputuskan untuk kutulis disini.........

Aku juga punya mimpi. Untuk Negeriku Indonesia. Suatu saat nanti, perbedaan ras, etnic, agama, suku, golongan, doktrin, latar belakang, pendidikan dan lainnya takkan menjadi jurang pemisah di bangsa ini.

Suatu saat nanti, aku akan melihat siswi sekolah negeri berkulit kuning langsat akan duduk dan ngobrol bersama dengan siswi sekolah swasta berkulit putih di sebuah cafe. Karyawan bank yang selalu rapi dan wangi, tatkala mereka menyeberang jalan dan melihat ada tukang becak yang terjatuh, mereka akan menolong lalu mengantarnya ke klinik terdekat.


Aku pun punya mimpi. Suatu hari nanti, atmosfer belas kasih akan menyelimuti bangsa ini. Manusia tak hanya akan berpikir bagaimana cara memperkaya dirinya, namun akan dengan rela hati dan inisiatifnya sendiri bergerak keluar untuk berbagi berkat dan mencari yang membutuhkan. Mereka yang memiliki mobil mewah seperti Landcruiser, Alphard dan sejenisnya akan dengan rela hati memberi tumpangan kepada rekan yang membutuhkan transport. 


Aku punya mimpi. Suatu saat nanti, kekuasaan bukanlah hal yang paling diperebutkan, hingga harus mengorbankan nyawa, persahabatan, kasih dan kekeluargaan.

Mereka yang terpilih untuk menduduki posisi sebagai pemimpin tidak akan bermental untuk menguasai.
Setiap pemimpin laksana Bapak bagi kami, yang akan berjuang lebih gigih, bermimpi lebih banyak, dan berdoa lebih sungguh dibanding siapapun.

Bisa bayangkan bagaimana indahnya Indonesia saat itu?

Tidak ada perang, tidak ada kerusuhan, tidak ada pengeboman !!!
Tidak ada perasaan takut dan tidak aman di negeri sendiri !!!

Seluruh lapisan akan bersatu. Dengan semangat yang tak perah padam kita akan terus menulis cerita di negeri ini. Menjadi bekal dan dongeng untuk generasi berikutnya. Menjadi kompor bagi cucu cicit kita untuk berkarya dan membawa harum nama Indonesia di dunia internasional.


Hmm.. mungkin terdengar klise dan ga masuk akal... tapiiiiiii.... aku ingin belajar percaya seperti tokoh diatas......... That's my sweet dream for Indonesia. ^^


Semangat !! ^^

No comments:

Post a Comment